Membaca Hikmah Puasa: Pendidikan Membangun Sumber daya Manusia



Puasa merupakan praktik ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai bagian dari ibadah Ramadhan. Ramadahan 1445 H ini memberikan pengalaman dan harapan yang luar biasa kepada segenap manusia, pasalnya setelah beberapa waktu lalu dengan pemilu serentaknya, disusul dengan berbagai isu kenaikan harga pangan, tetapi kita tetap semangat dengan harapan besar akan maju dan berkembangnya Indonesia.

Momentum puasa ini menjadikan kita semua untuk selalu bermuwajjahah, berdzikir dan menata diri dalam menghadapi apapun yang ada. Ini adalah bagian dari Pendidikan untuk membangun diri, membangun sumber daya manusia dalam menghadapi segala macam persoalan yang kita lalui.  Karena Pendidikan yang kita terima dalam momentum puasa di bulan Ramadhan ini adalah bagian dari penguatan aspek spirtualitas keagamaan kita.

Di samping aspek spiritualitas, puasa juga memberikan dampak psikologis kepada kita semua dalam menahan diri, bersikap lebih sabar dalam menghadapi apapun, serta membangun semangat berbagi di antara kita. Ini menjadi bukti bahwa momentum puasa adalah momentum Pendidikan dalam membangun sumber daya manusia yang teguh kepada prinsip berpegang teguh dan bersama-sama di jalan Allah (Wa’tasimu bihablillahi jami’a).

Interpretasi beberapa hikmah dari momentum puasa tentang pendidikan membangun sumber daya manusia, di antaranya sebagai momentum dalam beberapa hal, seperti:

Pengembangan Karakter

Di mana puasa mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, disiplin, dan pengendalian diri. Selama bulan Ramadhan ini, umat Muslim diajarkan untuk menahan lapar, haus, serta menahan diri dari perilaku yang tidak baik. Hal ini membantu kita semua dalam mengembangkan karakter yang kuat, yang merupakan fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Kesabaran dan disiplin yang diperoleh dari puasa dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Di samping pengembangang karakter, puasa juga dapat Meningkatkan Fokus dan Produktivitas

Ketika seseorang berpuasa, mereka belajar untuk mengatur waktu dengan lebih efektif, mengoptimalkan waktu belajar, dan meningkatkan konsentrasi. Hal ini berdampak positif pada berbagai kinerja manusia, baik dalam bidang akademik maupun pekerjaan.  

Setiap manusia yang berpuasa, memiliki tingkat focus yang luar biasa, apalagi dengan keteguhan untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga puasa memberikan dampak dalam membangun sikap manajemen diri, manajemen hati serta olah pikiran.

Dalam aspek akademiknya, dengan berpuasa peserta didik, pun pendidik cenderung memiliki tingkat fokus dan produktivitas yang lebih tinggi, sehingga mampu mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Artinya, puasa memiliki dampak yang membangun kebiasaan diri untuk lebih baik dari sebelumnya, setidaknya membiasakan diri untuk selalu berbagi kepada siapapun sebagai bentuk kemanfaatan. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi siapapun di sekitarnya.

Momentum puasa juga Membentuk Kemandirian pribadi dan sosial. Selama berpuasa, kita dituntut untuk menjaga sikap, baik dhohir maupun batinnya. Karena puasa sifatnya adalah nafsi-nafsi, yang artinya ibadah puasa langsung berkaitan kepada Allah secara pribadi. Berbeda dengan sholat, yang bisa saja dilakukan dengan sendiri ataupun berjamaah.

Bentuk kemandirian ini terbangun melalui kebiasaan selama berpuasa, yaitu mengatur pola makan dan pola istirahat, seperti makan saat berbuka dan sahur. Tentu ini di luas kebiasaan pola makan sehari-hari. Hal ini membantu dalam mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab, yang merupakan keterampilan penting dalam membangun sumber daya manusia yang mandiri dan produktif.

Setelah kemandirian itu terbentuk, maka momentum puasa ini adalah Pola Pendidikan yang membangun. Pendidikan memainkan peran kunci dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan, individu diberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi anggota masyarakat yang berdaya. Dengan memadukan nilai-nilai yang diajarkan melalui puasa dengan pendidikan yang berkualitas, kita dapat menciptakan generasi yang unggul dalam berbagai bidang.

Oleh sebab itu, puasa bukan hanya sekadar praktik keagamaan, tetapi juga memiliki dampak yang luas dalam membangun sumber daya manusia melalui pendidikan. Dengan mengembangkan karakter, meningkatkan fokus dan produktivitas, serta mendorong kemandirian, puasa dapat menjadi salah satu faktor penting dalam mencetak generasi yang berkualitas dan mampu berkontribusi secara positif dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengapresiasi peran puasa dalam memperkuat nilai-nilai pendidikan dan membangun sumber daya manusia yang tangguh.[]


Posting Komentar

0 Komentar